Sabtu, 09 Maret 2013

Campak

Diskripsi
Penyakit ini adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, ditandai dengan demam, batuk, pilek, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD, meskipun tidak menutup kemungkinan menyerang orang dewasa yang belum pernah terkena penyakit ini. Jika orang sudah terkena campak maka sepanjang hidupnya tidak akan terkena penyakit ini lagi.

Gejala
Gejala-gejala yang nampak pada penderita campak antara lain; demam tinggi, bintik putih pada bagian dalam pipi sebelah depan gigi geraham, mata merah dan berairi, tenggorokan sakit, pilek, batuk kering. Terkadang jika penderitanya anak-anak akan terjadi muntah-muntah, diare, bintik di belakang telinga.

Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Namun untuk pencegahan biasanya diberikan vaksin campak rutin kepada anak-anak.

Rabu, 09 Januari 2013

Tingkat Kecemasan pada Ibu Premenopouse


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Tinjauan Teori
1.      Kecemasan
a.      Pengertian Kecemasan
Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.
Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan. Freud (2005)
Kecemasan adalah tegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak diketahui dan berasal dari intra psikis (Depkes RI, 2005).
b.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
1)      Umur
Prawirohardjo (2003) menspesifikan umur kedalam tiga kategori,yaitu : kurang dari 20 tahun (tergolong muda), 20-30 tahun (tergolong menengah), di atas 30 (tergolong tua). Kecemasan dapat terjadi pada wanita yang usianya tergolong muda karena berhibungan dengan kestabilan emosidan kedewasaan seseorang dalam menghadapi suatu masalah.
2)      Keadaan Fisik / Penyakit
Individu yang mengalami gangguan fisik atau menderita suatu penyakit akan mudah mengalami stress. Disamping itu orang yang mengalami keluhan fisik yang snagat juga lebih mudah stress (Hawari,2006).
3)      Sosial Budaya
Cara orang hidup di masyarakat juga sangat mempengaruhi timbulnya falsafah hidup yang jelas, maka pada umumnya lebih sukar mengalami stress. (Hawari, 2006).
4)      Tingkat Pandidikan dan Pengetahuan
Status pendidikan dan pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalamistres. Masalah ini dapat dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat mengakibatkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadipada individu dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh (Hawari, 2006).
5)      Status Perkawinan
Statuspernikahan dalam keluarga sangat penting bagi seorang perempuan dan anak.status pernikahan yangdimaksud adalah sah dantidak sah baik secara adat,agama maupun hokum legalyang diatur oleh pemerintah.stresdapat terjadi pada individu yang status pernikahannya belum sah secara adatmaupun hukum, hubungannya dengan norma kependudukan yang ada dimasyarakat, contohnyapasangan suami istri yang belum menikah secara sah akan dicibir oleh para tetangga (Hawari, 2006).
6)      Status Paritas
Kecemasan dapat terjadi pada wanita yang belum memiliki keturunan dalam rumah tangganya, karena tingkat paritas menunjukan pengalaman dalam menghadapi suatu permasalahan (hawari, 2006).
7)      Faktor Genetik
Biasanya wanita lebih banyak mengalami kecemasan dari pada pria dan lebih dari satu permasalahan (Hawari, 2006).
8)      Faktor Organik
Kecemasan bias timbul pada orang-orang yang menderita trauma kepala, menopouse, menstruasi, infeksi akut, arteri sklerosis, serebri dan gangguan saraf pusat lainnya (Winarsusnu, 2004)
9)      Faktor Psikologis
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan pada psikolgi seperti :
a)    Pengalaman masa kecil bernilai emosi tinggi namun masa berikutnya ditekan, dapat menimbulkanadanyakecemasan.
b)   Faktor cara hidup, cara makan serta kebiasaaan hidup yang slah dapat menimbulkan adanya kecemasan
c)    Ketidakstabilan bilamenghadapi ketidakpastian orang tua saat anakdirawat inap dari tingkat keparahan penyakit
d)   Berkaitan dengan ketidakpastian di atas dibarengi dengan tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikanorangtua.
e)    Ketidakstabilan dalam mengahadapi ketidakpastian orang tua saat anaknya dirawat inap yang hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi (Wisnu, 2004).
c.       Ciri-ciri Kepribadian Pencemas
Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut :
1.    Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
2.    Merasa tegang, tidak tenang, gelisah,mudah terkejut
3.    Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang
4.    Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5.    Gangguan daya konsentrasi dan daya ingat
6.    Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya.
Selain keluhan-keluhan cemas secara umum di atas, ada lagi kelompok cemas yang lebih berat yaitu gangguan cemas menyeluruh, gangguan panik, gangguan phobik dan gangguan obsesif-kompulsif.
1). Gangguan Cemas Menyeluruh
Secara klinis selain gejala cemas yang biasa, diasertai dengan kecemasan yang menyeluruh dan menetap (paling sedikit berlangsung 1 bulan) dengan manifestasi 3 dari 4 kategori gejala berikut ini :
a)     Ketegangan motorik/ alat gerak :
(1)   Gemetar
(2)   Tegang
(3)   Nyeri otot
(4)   Letih
(5)   Tidak dapat santai
(6)   Kelopak mata bergetar
(7)   Kening berkerut
(8)   Muka tegang
(9)   Gelisah
(10)    Tidak dapat diam
(11)    Mudah kaget
b) Hiperaktivitas saraf autonom (simpatis/parasimpatis) :
(1)   Berkeringat berlebihan
(2)   Jantung berdebar-debar
(3)   Rasa dingin
(4)   Telapak tangan/ kaki basah
(5)   Mulut kering
(6)   Pusing
(7)   Kepala terasa ringan
(8)   Kesemutan
(9)   Rasa mualSering buang air seni
(10)      Diare
(11)      Rasa tidak enak di ulu ati
(12)      Kerongkongan tersumbat
(13)      Muka merah atau pucat
(14)      Denyut nadi dan nafas yang cepat waktu istirahat
c)      Rasa khawatir berlebihan tentang hal-hal yang akan dating (apprehensive   expectation) :
(1)      Cemas, khawatir, takut
(2)      Berpikir berulang (rumination)
(3)      Membayangkan akan datangnya kemalangan terhadap   dirinya atau orang lain.
d)         Kewaspadaan berlebihan :
(1)      Mengamati lingkungan secara berlebihan sehingga mengakibatkan perhatian mudah beralih
(2)      Sukar konsentrasi
(3)      Sukar tidur
(4)      Merasa ngeri
(5)      Mudah tersinggung
(6)      Tidak sabar
Gejala-gejala tersebut di atas baik yangbersifat psikis maupun fisik (somatic)pada setiap orang tidak sama, dalam arti tidak seluruhnyagejalaitu harus ada. Bila diperhatikan gejala-gejala kecemasan ini mirip dengan orang yang mengalami stress, bedanya bilapada stress didominasi oleh gejala isik sedangkan pada kecemasan didominasi oleh gejala psikis.
2)      Gangguan Panik
Gejala klinis gangguan panik ini yaitu kecemasan yang datangnya mendadak disertai oleh kecemasan takut mati, disebutjuga sebagai serangan panic (panic attack). Secraklinis gangguan panic ditegakkan oleh paling sedikit 4 dari 12 gejala-gejala di bawah ini yang muncul pada setiap serangan:
(1)      Sesak nafas
(2)      Jantung berdebar-debar
(3)      Nyeri atau rasa tak enak di dada
(4)      Rasa tercekik atau sesak
(5)      Pusing, vertigo, perasaan melayang-layang
(6)      Perasaan seakan-akan lingkungan tidak relistik
(7)      Kesemutan
(8)      Rasa aliran panas atau dingin
(9)      Berkeringat banyak
(10)  Rasa akan pingsan
(11)  Menggigil atau gemetar
(12)  Merasa takut mati, takut menjadi gila atau khawatir akan melakukan suatu tindakan secara tidak terkendali selama berlangsungnya serangan panic.
Orang yang mengalami serangan panik tersebut di atas juga menimbulkan “kepanikan” pada orang lain (anggota keluarga). Seringkali ia dibawa ke rumah sakit bagian Unit Gawat Darurat (UGD), dan sering pula dipulangkan karena tidakditemukan kelainan fisik yang dapat menyebabkan kematian.
3)   Gangguan Phobik
Gangguan phobik adalah salah satu bentuk kecemasan yang didominasi oleh gangguan alam pikir phobia. Phobia adalah ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadapsuatu obyek, aktivitas atau situasitertentu (spesifik), yang menimbulkan suatu keinginan mendesak untuk menghindarinya. Rasa ketakutan itu didasrai oleh orang yang bersangkutan sebagai suatu ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal, namun ia tidak mampu mengatasinya.
Yang sering dijumpai dalam pengalaman sehari-hari adalah agrophobia dan phobia sosial, yang seringkali disertai dengan timbulnya serangan panic. Kedua jenis phobia ini (de ngan serangan panic) merupakan penderitaan bagi individu yang bersangkutan karena gangguan phobia ini menggangu fungsi danperan sosialnya dalam kehidupn sehari-hari. Seseorang yang menderita agrophobia mempunyai ketakutan yang hebat (dank arena itu ia menghindari) terhadap situasi berada seorang diri atau di tempat umum, dimana ia sulit untuk melarikan diri, atau di tempat yang tidak tersedia pertolongan apabila dating seranagan mendadak berupa perasaan tidak berdaya, misalnya barada di antara orang banyak, dalam terowongan,di atas jembatan atau menumpang kendaraan umum.
4)        Gangguan Obsesif-Kompulsif
Obsesi adalah suatu bentuk kecemasan yang didominasi oleh pikiran yang terpaku (persistence) dan berulang kali muncul (recurrent). Sedangkan kompulsi adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sebagai konsekuensidari pikiran yang bercorak obsesif tadi.seseorang yang menderita obsesif kompulsif tadi akan terganggu dalam fungsi atau peranan sosialnya.
d.  Klasifikasi Tingkat Kecemasan
Adapun menurut (Townsend,1996) ada empat tingkat kecemasan, yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
1)   Pertama kecemasan ringan, Kecemasan ini berhubungan dengan ketegangan kehidupan sehari-hari sehingga menyebabkan seseorang menjadi waspada dalam meningkatkan lahan persepsinya kecemasan ini juga dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas baru. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah kelelahan, iritabel, persepsi meningkat, kesadaran tinggi, mampu untuk belajar, motivasi meningkat dan tingkah laku sesuai situasi. Contonhnya:
a)     Pasangan dewasa yang akan memasuki jenjang pernikahan
b)   Individu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang  lebih tinggi
c)    Individu yang tiba-tiba dkejar anjing
2)      Kedua kecemasan sedang yang memungkinkan untuk memusatkan pada masalah yang penting dan mengesampingkan hal lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang terarah. Manifestasi yang terjadi pada tingkat ini yaitu kelelahan meningkat, kecepatan denyut jantungdan pernafasan meningkat, ketegangan otot meningkat, bicara cepat dengan volume tinggi, lahanpersepsimenyempit, mampu untuk belajar namun tidak optimal, kemampuan konsentrasimenurun, perhatian selektif dan terfokus pada rangsangan yang tidak menambahansietas, mudah tersinggung, tidak sabar, mudah lupa,marah dan menangis. Contonhnya :
a)    Pasangan suami istriyang menghadapi kelahiranbayi pertama dengan resikotinggi
b)    Keluarga yang menghadapi pepecahan (berantakan)
c)     Individu yang mengalami konflik dalam pekerjaan
3)      Ke tiga kecemasan berat sehingga sangat mengurangi lahan persepsi. Dengan kecemasan berat ini seseorangakan cenderung untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik, serta tidak dapat berpikir hal lain. Ornag tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk memusatkan pada suatuarea lain. Manifestasi yang muncul pada tingkat ini adalah mengeluh pusing, sakit kepala, nausea, insomnia, sering kencing, diare, palpitasi, lahan persepsi menyempit, tidakmau belajar secara efektif, berfokus pada diri sendiri dan keinginan untuk menghilangkan kecemasan tinggi, perasaan tidak berdaya, bingung dan lain sebagainya. Contohnya :
a)    Individu yang mengalami kehilangan harta benda dan orang yang dicintai karena bencana alam
b)    Individu dalam penyandraan
4)      Ke empat yaitu panic (berat sekali), panik ini berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan terror karena mengalami kehilangan kendali. Orang yang sedang panic tidak mampu melakukan sesuatu apa pun walaupun dengan pengarahan seseorang.tanda dan gejala yang terjadi pada keadaan ini adalah susah bernafas, dilatasi pupil, palpitasi, pucat, diaphoresis, peembicaraan inkoheren, tidak dapat respon terhadap perintah yang sederhana, berteriak, menjerit, mengalami halusinasi dan delusi.contohnya : individu dengan kepribadian pecah / depresonalisasi.
5)      Alat ukur kecemasan
Alat ukur kecemasan ini sesuai yang diungkapkan oleh Hawari (2006) dikelompokan menjadi 14 yaitu :
a)     Perasaan cemas (ansietas)
b)    Ketegangan
c)     Ketakutan
d)    Gangguan tidur
e)     Gangguan kecerdasan
f)     Perasaan depresi (murung)
g)    Gejala somatic / fisik
h)    Gejala somatic / fisik (sensorik)
i)      Gejala kardiovaskuler
j)      Gejala respiratori
k)    Gejala gastrointestinal
l)      Gejala urogenital
m)  Gejala autonom
n)    Tingkah langku (sikap) pada wawancara
Ke-14 gejala tersebut masing-masing diberi penilaian angka (score) antara 0-4 yang artinya adalah :
                   Nilai 0 = tidak ada gejala kecemasan
                   Nilai 1 = gejala ringan
                   Nilai 2 = gejala sedang
                   Nilai 3 = gejala berat
                   Nilai 4 = gejala berat sekali, sehingga dengan demikian
                   Kecemasan ringan = gejala ringan
                   Kecemasan sedang = gejala sedang
                   Kecemasan berat = gejala berat
                   Kecemasan berat sekali    = gejala berat sekali
2.    Klimakterium
a.    Pengertian Klimakterium
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum mencapai senium, yang mulai usia reproduktif dari kehidupan sampai masa nonproduktif (Manuaba, 2002).
Masa klimakterium meliputi :
1)      Masa premenopouse
Adalah masa 4-5 tahun sebelum menopouse, keluhan klimakterik sudah mulai timbul, hormone esterogen sudah dibentuk. Bila kadar esterogen menurun maka akan terjadi perdarahan tak teratur.
2)      Masa menopouse
Adalah masa henti haid yang terakhir terjadi dalam masa klimakterium dan hormone esterogen tidak terbentik lagi, jadimerupakan satu titik waktu tersebut.umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.
3)      Masa pascamenopouse
Adalah masa 3-5 tahun setelah menopouse, dijumpai hipergonadotropin (FSH-LH), dan kadang-kadang hipertiroid.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa premenopouse menjadi momok tersendiri pada wanita. Kedati hal ini alamiah terjadi pada semua wanita, namun efek sampingnya banyak mempengaruhi keharmonisan rumah tangga bila tidaksiap menghadapinya. Premenopouse menimpa wanita yang berusia menjelang 40 tahun ke atas.
Secara medis istilah premenopause adalah kondisi fisiologis pada wanita yang telah memasuki proses penuaan (aging) yang ditandai dengan menurunnya kadar hormon estrogen ovarium yang sangat berperan dalam hal seksualitas. Penurunan kadar esterogen tersebut sering emnimbulkan gejalayang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para wanita, bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga.
b.     Gejala-gejala pre menopouse
Gejala  yang sering timbul pada masa premenopouse (Pinem, 2009) yaitu :
1) Timbul gejala fisik /jasmani karena tidakstabilnya pembuluh darah(vasomotorik) yaitu, gejala panas (hot flushes). jantung berdebar-debar, sakit kepala, keringat malamberlebihan,rasa cepat lelah / capek.
2) Perubahan pada kulit dan rambut ada rasa yang menyerap di bawah kulit, gatal-gatal, kering dan menipis, keriput, kukurapuh dan kekuningan. Rambut menipis dan terkadang tumbuh rambut disekitarbibir, hidungdantelinga.
3)  Perubahan pada urogenital : vegina kering, nyeri senggama, keputihan, inkontinensia urine, nyeri berkemih
4) Perubahan pada mata bias terjadi keratokonjungtivitis sicca,  penglihatan kabur.
5) Nyeri pada tulang
6) Gangguan kejiwaan berupa rasa cemas, gelisah, takut, mudah tersinggung, mudah marah, sulit tidur, sulit konsentrasi. Perubahan perilaku, perasaan takdihormati dan tidak dicintai, depresi dangangguan hilangnya gairahseks.
c.          Adapun Faktor  yang Mempengaruhi Premenopouse yaitu :
Beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami pre menopouse menurut Kasdu (2002), yaitu :
1)   Usia haid pertama kali (menarche)
Beberapa ahli yang melakukan penelitian menemukan adanya hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang wanita memasuki menopouse. Kesimpulan dari penelitian-penelitian ini mengungkapkan, bahwa semakin muda seorang mengalami haid pertama kalinya, semakin tua atau lama ia memasuki masa menopouse.
2)   Faktor psikis
Keadaan seorang wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami masa menopouse lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.
3)    Jumlah Anak
Meskipun belum ditemukan hubungan antara jumlah anak dan menopouse, tetapi beberapa peneliti menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memasuki masa menopouse.
4)   Usia melahirkan
Masih berhubungan dengan melahirkan anak, bahwa semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopouse. Penelitian yang dilakukan Beth Israel Deacones Medical Center in Boston mengungkapkan bahwa wanita yang masih melahirkan diatas usia 40 tahun mengalami usia menopouse yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi bahkan, akan memperlambat proses penuaan tubuh.
5)    Pemakaian kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki menopouse.
6)    Merokok
Diduga, wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopouse.
7)    Sosial ekonomi
Meskipun data pasti belum diperoleh, dalam bukunya, Dr. Faisal menyebutkan bahwa menopouse kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang bersangkutan termasuk dalam pengaruh sosial ekonomi.
Berikut adalah faktor utama yang mempengaruhi premenopouse, yaitu :
1)     Cemas
Faktor utama yang mempengaruhi premenopouse adalah cemas, kecemasan yang dirasakan akan sangat menentukan waktu kecepatan atau bahkan terlambatan masa-masa klimakterium. Ketika seorang perempuan lebih sering merasa cemas dalam kehidupannya, maka ia diprediksi bahwa dirinya akan tertimpa menopouse lebih dini. Sebaliknya juga, seorang perempuan yang lebih santai dan rileks dalam hidup, biasanya menopousenya lebih lambat.
Menurut Thomas (1994), terdapat faktor potensial yangdapat membuat individu secara potensial mengalami kecenderungan untuk cemas secara umum,yaitu pewaris genetik, trauma mental, pikiran dan mekanisme penyesuaian dirikurang efektif. Di samping faktor predisposisi, terdapat pula faktor lain yang dapat menimbulkan kecemasan pada individu (Freeman dan Tomasso, 1994). Faktor-faktor tersebut adalah masalah fisik, penyebab eksternal, dankepekaan emosional. Menurut Tallis (1995), mengemukakan bahwa penyebab individucemas adalah masalah yang tidak bias terselesaikan.
Menurut Morgan (1991) gejala kecemasan ketika menghadapi pre menopouse terjadi karena gejala fisiologis seperti gemetar, tegang, nyeri otot, letih, tidak daqpat santai, kelopak mata bergetar, kening berkerut, muka tegang, takdapatdiam,mudahkaget, berkeringat, jantung berdebarcepat, rasa dingin, telapaktangan lembab, mulut kering, pusing, kepalaterasa dingin, sering kencing, diare, rasa tak enak di ulu hati, kerongkongan tersumbat, muka merah dan pucat, denyutnadi dan nafas yang cepat waktu istirahat.
Ada karena gejala psikologis seperti merasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan dating, seperti merasa cemas, merasa khawatir, merasa takut, berpikir berulang-ulang, membayangkan sesuatu akandatang kemalangan terhadap diirinya maupun orangalin, kewaspadaan berlebihan, diantaranya adalah mengamati lingkungan secara berlebihansehingga mengakibatkan perhatian mudah berubah, sulit konsentrasi, merasa nyeri, dan sukar tidur.
Di bawah ini faktor-faktor yang biasanya dapat mempengaruhi kondisi psikis yang biasanaya menyebabkan para wanita (dan bias juga laki-laki) merasa cemas. Antara lain :
a)          Faktor Keluarga
Keluarga adalah sebuah media yang banyak mempengaruhi dan menentukan dampak psikologis pada penderita premenopouse. Oleh karena itu hubungan yangbaikdengan semua anggota keluarga menjadiharapan besar untuk keseimbangan pada penderita premenopouse.
b)              Lingkungan Sosial
                 Pengaruh lingkungan sosial ini sangat berdampak pada psikologi penderita premenopouse sebab, interaksi dengan lingkungan sekitar dihadapkan pada kondisi sekitar yang mungkin lebih baik secara fisik, sedangkan penderita premenopouse merasakan perubahan tubuh yang signifkan, yang akhirnya menyebabkan wilayah kesadarannya siap mental.
c)              Penanggulangan Kecemasan
      Menurut Atikson (1996), ada dua cara utama untuk menanggulangi kecemasan. Pertama : terfokus pada masalah individu, menilai situasi yang menimbulkan kecemasan dan kemudian melakukan sesuatu untuk mengubah atau menghindarinya. Kedua : terfokus pada emosi individu yang berusaha mereduksi perasaan cemas melalui berbagai macam cara dan tidak secara langsung menghadapi maslah yang menimbulkan kecemasanitu.
2)       Stress
          Seperti halnya cemas mempengaruhi pre menopouse, stress juga merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kapan kita menopouse dan keadaan akan ataupun pada masa-masa menopouse. Jika orang sering stress, maka sama juga dengancemas,ia akan lebih dini masa-masa premenopouse. Sebaliknya, jika perempuan bias santai danrileks, maka masa pre menopouse akan lebih lambat danjuga lebih siap atau matang menghadapinya.
Stress juga menyebabkan kesedihan, derita, penyakitdan akan menghalangi untuk melakukan aktivitas yang berguna. Ketika seseorang menderita stress seringkali tidak mengeluh tentang stress secara langsung. Sebagai gantinya, mereka mengeluhkan banyak keluhan fisik dan mental yang berbeda. Mereka bias saja mnderita penyakit yang serius sehingga memerlukan benar-benar perawatan medis. Seseorang yang dalam keadaan stress dapat memiliki sebagai gejala yang bervariasi. Gejala-gejala tersebut dapat mempengaruhi pada perasaan, tubuh, perilaku dan terhadap pergaulan dengan orang lain.
          Sedangkan tubuh juga terjadi stres seperti gejala-gejala kelelahan, sakit kepala, ketegangan otot, berdebar-debar atau denyut jantung tidak teratur, perasaan tidak dapat bernapas atau sesak, mual-mual(merasa sakit) atau nyeri di perut, nafsu makan berkurang, nyeri yang tidak jelas, misalnya pada lengan, tungkai atau dada, gangguan siklus menstruasi. Orang dapat memiliki beberapa gejala yang berbeda yang dapat hilang atau timbul.
          Sementara itu stress dapat pula menyebabkan gangguan terhadap kemampuan dalam pergaulan dengan orang lain, gejala-gejala yang timbul adalah tidak memiliki emosi, terlalu tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan. Suka berdebat dan melakukan penolakan sangatlah penting untuk berbicara dengan anggota keluarga yang lain atau orang lain yang mengetahui dengan baik seseorang yang sedang mengalami stress. Pertama-tama yang harus diketahuiadalah apakah perilaku saat ini dari orang yang mengalami stress adalah normal. Kemudian perlu diketahui bagaimana terjadinya perubahan menjsdi tidak normal.
d.   Pencegahan Sindrom Premenopouse
1)    Pengaturan Makanan
a.    Kopi, alcohol dan makanan pedas
Kopi, alcohol danmakanan pedas sebaiknya dihindari karena data menyebabkan efek yang mengganggu kesehatan dan meningkatkan gejala sindrom pre menopouse.
b.   Merokok
        Merokok dapat mempercepat terjadinya sindrom pre menopouse karena penelitian membuktikan bahwa wanita yang merokok mempunyai kadar esterogen yang lebih rendah daripada wanita yang tidakmerokok.
c.    Makan makanan rendah lemak dan kacang-kacangan (kedelai, kacang buncis, danjenis polongan lainnya)
          Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya karena adanya isovlavon di dalam protein tersebut. Studi epidemiologi juga telah membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah.
d.                  Konsumsi isoflavlavon
          Wanita akan melalui masa puber, masa reproduksi, pre menopouse, dan akhirnya menopouse. Menopouse erupakan proses penuaan yang alami, akibat turunnya kandungan esterogen, dan terjadi pada tingkat ketika wanita berhenti ovulasi dan menstruasi.
2)    Suplemen makanan
a.    Kalsium
        Para pakar kesehatan mengatakan bahwa salah satu manfaat esterogen adalah memelihara tulang. Karena esterogen berkurang dimasa menopouse, tulang pun menipis dan mudah rapuh. Hal ini karena tulang tidak atau kurang mampu menangkap kalsium, oleh karena itu diperlukan tambahan kalsium baik dari makanan maupun minuman. Pemenuhan kalsium perharinya yaitu 1200-1500 mg.
b.                   Vitamin D
        Vitamin D cukup (800 mg). Vitamin D sangat baik untuk membantu penyerapan kalsiumpada tulang sehingga baik dikonsumsi bersamaan dengan kalsium untuk menghambat terjadinya osteoporosis.
c.                   Vitamin E
        Fungsi vitamin E yang utama adalah sebagai antioksidan atau penangkap radikal bebas (free radical scavenger) terutama di membrane sel. Vitamin E telah telah terbukti bermanfaat sebagai antioksidan yang baikbagisistemkardiovaskuler, suplementasi vitamin E 100-800 IU per hari telah terbukti menurunkan penyakit jantung koroner dan MCI berulang, tetapi bila kurang dari 100 IU, vitamin E tidak memperlihatkan efek yang bermakna, Vitamin E sering digunakan untuk mengatasi hot flushes dan kekeringan vagina.
3)   Teknik Relaksasi
          Menurut Lehrer dan Woolfolk (1984) menunjukan teknik relaksasi mempunyai hubungan yang positif secara psikologis dan kesehatan fisik, keuntungan yang diperoleh antara lain :
a)    Memberikan rasa tenang, mengurangi detak jantung
b)   Mengurangi tekanan darah
c)    Mengatur pernafasan
d)   Mengurangi atau bahkan terhindar dari serangan panic akibat kekurangan oksigen
e)    Memperlancar aliran darah
f)    Mengurangi pegal akibat meningkatnyatekanan otot disaat stress
g)   Menghilangkan gangguansomatis seperti sakit kepala (migraine), sakit punggung
h)   Memberikan control baik ketika marahatau frustasi
i)     Memberikantenaga lebih dalam menghadapistres
j)     Meningkatkan kemampuan konsentrasi
k)   Memberikan ketenangan dalampengambilan keputusan
l)     Tenang dalam menghadapi masalah dan bertindak lebih efisien
4)   Olah Raga
          Olah raga mempunyai berbagai manfaat. Dengan berolah raga minimal 30 menit dalam sehari dapat mengurangi berbagai keluhan pada saat sindrom pre menopouse terjadi. Olah raga yang teratur dapat meningkatkan harapan hidupdan memperbaiki kesehatan secara menyeluruh.
5)   Aktivitas Seksual
a)    Aktivitas dapat dilakukan
            Aktivitas seksualsebaiknya tetapdilakukan agar dapat menjaga keharmonisan hubungan dalamrumah tangga, kekurangan cairan dapat diatasi dengan menambahkan lubrikan. Sehingga saat berhubungan tidak terjadirasasakit.
b)   Gunakan air hangat untuk membasuh vagina setelah melakukan hubungan seksual
            Sebaiknya setelah berhubungan seksual segera dibasuh dengan air hangat ini bertujuan utnuk menjaga kebersihan organ reproduksi dan mencegah terjadinya infeksi. Saat pre menopouse mudah terjadi infeksi karena saat pre menopouse produksi secret keasaman vagina berkurang.
c)    Senam untuk  menguatkanoto panggul (kegel)
            Pada sindrompre menopouse terjadi inkontinensia urin sehingga sangat baik apabila dilakukan senam kegel karena dapat meningkatkan kepuasan seksual padapria maupun wanita.
d)   Usahakan tidur yang cukup
            Tidur merupakan kebutuhan bagi stiap orang, karena dengan tidur kita dapat mengistirahatkan tubuh danjiwa. Pada wanita pre menopouse teradi gangguan tidur yang diakibatkan oleh hot flush dankeringat di malam hari sehingga hal ini akan mengurangi kenyamanan tidur. Sehingga wanita yang mengalami sindrom pre menopouse yang berupa gangguan tidur pastiakan terlihatletih, lesu, tidak bersemangat, dan mudah tersinggung.
6)        Cek Kesehatan
              Medical check-up secara teratur, usahakan pemeriksaan kesehatan secara rutin berupa pap-test, mammogram, test kolesterol dan triglyceride, dan screening lainnya. Penting bagipara wanita untuktidaklupa melakukan general check-up. Mulai dari usia 25 sampaidengan 64, semua wanita harus melakukan pemeriksaan dasar setiap tahunnya, termasuk mengukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah. Selain itujuga perlu melakukan teskolesterol, fungsi tiroid, dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan rontgen yang diperlukan.
Status kesehatan wanita pada masa pre menopouse paling berpengaruh dalam perubahan suasana hati. Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan dan stress adalah faktor utama yang mempengaruhi pre menopouse. Ada tiga macam hormone penting yang diproduksi oleh ovarium, yakni : esterogen, progesterone, testosterone, dimana setelah menopouse hormone-hormon ini tidak diproduksi lagi.
Esterogen pada masa pre menopouse ternyata masih ada, akan tetapi kadarnya rendah dan potensinya lemah seringkali menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Kekurangan hormone esterogen secara fisiologis dimulai pada masa klimakterium (usia 40-65 tahun). Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur, tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.